0

Sejarah Cyber Espionage

Saturday, May 4, 2013
Share this Article on :

Awal mula kejahatn cyber espionage sendiri berawa dari kejahatn Spionage/Spionase didunia nyata yang didokumentasikan dengan baik sepanjang sejarah. Tulisan-tulisan kuno strategi militer Cina dan India seperti Sun Tzu dan Chanakya-berisi informasi tentang penipuan dan subversi. Chanakya Chandragupta Maurya mahasiswa, pendiri Kekaisaran Maurya di India, memanfaatkan pembunuhan, mata-mata dan agen rahasia, yang dijelaskan dalam Chanakya Arthasastra. Orang-orang Mesir kuno memiliki sistem benar-benar dikembangkan untuk akuisisi intelijen, dan Ibrani yang digunakan mata-mata juga, seperti dalam kisah Rahab. Spies juga lazim di kekaisaran Yunani dan Romawi. Selama abad 13 dan 14, bangsa Mongol bergantung pada spionase dalam penaklukan mereka di Asia dan Eropa. Feodal Jepang sering digunakan ninja mengumpulkan intelijen. Baru-baru ini, mata-mata memainkan peran penting dalam Elizabethan Inggris (lihat Francis Walsingham). Banyak metode spionase modern yang telah mapan bahkan kemudian Aztec Pochtecas digunakan, orang yang bertanggung jawab atas perdagangan, sebagai mata-mata dan diplomat, dan memiliki kekebalan diplomatik.

Seiring dengan pochteca, sebelum pertempuran atau perang, agen rahasia, quimitchin, dikirim untuk memata-matai musuh di antara biasanya mengenakan kostum lokal dan berbicara bahasa lokal, teknik yang mirip dengan agen rahasia modern. Perang Dingin yang terlibat kegiatan spionase yang intens antara Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dan Uni Soviet dan China dan sekutu mereka, khususnya yang berkaitan dengan rahasia senjata nuklir. Baru-baru ini, lembaga spionase telah menargetkan perdagangan obat bius ilegal dan mereka yang dianggap teroris. Sejak 2008 Amerika Serikat telah dikenakan setidaknya 57 terdakwa untuk mencoba untuk memata-matai untuk China. Intelijen yang berbeda nilai teknik pengumpulan intelijen tertentu atas orang lain. Uni Soviet, misalnya, sumber daya manusia pilihan atas penelitian dalam sumber-sumber terbuka, sementara Amerika Serikat telah cenderung menekankan metode teknologi seperti SIGINT dan IMINT. Kedua politik Soviet (KGB) dan intelijen militer (GRU [5]) petugas dinilai dengan jumlah agen mereka merekrut.

Seiring dengan berkembangnya suatu teknologi maka tidak heran pula suatu kejahatn spionage/spionase berkembang hingga dunia maya dan hingga dikenal dengan sebutan Cyber Espionage/Espionase Dunia Maya.


Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment